Potensi Terjadinya Tsunami Raksasa di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis potensi terjadinya gelombang raksasa yang bisa terjadi kapan saja di Indonesia, terlebih di wilayah selatan jawa dan bagian barat sumatera. Rilis yang di keluarkan BMKG baru baru ini untuk mengingatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tingkat kegempaan sekitar Jawa Barat dan Sumatera tersebut merupakan akibat dari pertemuan lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah lempeng Sunda.
BMKG menyebutkan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dengan tepat dan akurat, termasuk meramalkan waktu, tempat dan kekuatan gempa tersebut. "Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," mengutip dari laman resmi BMKG.
Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas sempat menyampaikan, berdasarkan data dari Global Navigation Satellite System (GNSS), dikonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir selatan Pulau Jawa.
Seperti Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Berdasarkan hasil pemodelan, jika gempa terjadi dengan kekuatan mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami setinggi 20 meter.
"Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana," ujar Heri dalam keterangan tertulis. Berdasarkan pemodelan ini, menurut dia, peran tanggul pantai di laut Jakarta sangat penting. Tidak hanya berfungsi mencegah banjir rob, tapi juga melindungi Jakarta dari ancaman tsunami. "Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti," lanjutnya.
Heri pun mengajak agar masyarakat menyikapi hal ini dengan bijak dan waspada. Menurutnya, gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin bisa dicegah. (berbagai sumber/FA)
Komentar (0)
Silakan login untuk mengisi komentar