Bahaya Longsor

Longsor merupakan bentuk erosi yang pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat yang relatif pendek dalam volume yang sangat besar. Longsor juga dapat menyebabkan korban jiwa dan juga hancurnya setiap benda yang dilalui olehnya. Bencana longsor pada dasarnya dapat ditaksir menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah weight of evidence. Peta bahaya longsor yang dibuat dengan metode ini menggunakan beberapa variabel dalam penentuan tingkat bahaya longsor. Metode tersebut menggunakan teorema bayes dan merupakan metode semi kualitatif yang membandingkan variabel penentu longsor dengan longsor aktual, sehingga diperoleh bobot yang berbeda dan setiap variabel hasil analisisnya.

Pemetaan bahaya longsor dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang sering dipakai dalam pemetaan bahaya longsor adalah dengan membuat skor dan mengoverlaykan faktor yang dianggap sebagai penyebab longsor seperti lereng, geologi, dan penggunaan lahan yang direpresentasikan oleh peta tematik. Metode skoring biasanya dilakukan secara subyektif berdasarkan peneliti. Subyektifitas peneliti sebenarnya dapat diminimalkan dengan mengetahui hubungan antara faktor penyebab longsor dengan kejadian longsor. Hubungan antara faktor penyebab longsor dengan kejadian longsor dapat dianalisa secara sederhana dengan analisa statistic weight of evidence. Penerapan metode weights of evidence dalam studi longsor dilakukan dengan cara membandingkan antara kepadatan longsor aktual pada setiap kelas area (faktor/parameter longsor) dengan kepadatan longsor pada seluruh area kajian.

Tingkat kerawanan tinggi umumnya dijumpai pada penggunaan lahan hutan rakyat, permukiman, sawah tadah hujan, dan tanah ladang. Kawasan dengan tingkat bahaya tinggi dan telah mengalami penggundulan hutan dapat dilakukan penanaman kembali jenis tanaman budidaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Kestabilan lereng dapat diperkuat dengan mengkombinasikan beberapa konstruksi meliputi tembok atau dinding penahan, paku buatan, jaring kawat penahan jatuhan batuan dan lain sebagainya.

Tingkat kerawanan sangat tinggi dapat ditemui pada penggunaan lahan yang sama dengan tingkat bahaya tinggi. Tingkat bahaya sangat tinggi membutuhkan mitigasi dan konservasi lebih lanjut, seperti pengupasan material gembur yang tidak stabil, sehingga dapat memperkecil beban pada lereng. Upaya ini dapat efektif diterapkan pada lereng yang lebih curam dari 40%. Upaya akhir yang dapat dilakukan yakni pengosongan lereng dari kegiatan manusia, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan.

Bagaimana Mengenali Potensi Bahaya Longsor?

Pada umumnya, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng berjumlah lebih besar daripada gaya penahan. Umumya, gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan beserta kepadatan tanah. Disisi lain gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, beban, banyaknya air dan berat jenis tanah batuan.

Pada hakikatnya, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng berjumlah lebih besar daripada gaya penahan. Umumnya, gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan beserta kepadatan tanah. Disisi lain gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, beban, banyaknya air dan berat jenis tanah batuan. Faktor lain dari penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga bergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng beserta curah hujan, struktur geologi, penggunaan lahan di lereng dan masih banyak lagi. 

Segera menyingkir bila anda berada diwilayah tersebut.

Salam Lestari

(FA)


Komentar (0)

Silakan login untuk mengisi komentar